Berjaraknya Publik dan Elite
Isu pertama ini cukup mengisi ruang publik kita. Setidaknya fenomena ini terjadi di beberapa tahun terakhir menjelang pemilihan umum 2024. Sejumlah keinginan dan reaksi publik cenderung “berseberangan” dengan wacana yang dikemukakan oleh elite politik, termasuk dengan langkah dan kebijakan pemerintah.
Setidaknya ini juga terbaca dari sejumlah survei Litbang Kompas terkait isu publik yang sedikit banyak memang cenderung berbeda dengan sikap dan pandangan elite. Hasil riset penulis terhadap sejumlah isu tersebut memang mengindikasikan ada jarak yang cukup lebar antara keinginan publik dengan elite. Hal ini pula yang makin menegaskan bagaimana angka kebebasan sipil, seperti yang tertuang dalam indeks demokrasi yang dikeluarkan EIU, mengalami tren penurunan.
Berjaraknya sikap elite dengan keinginan publik sedikit banyak turut menguatkan sinyalemen penurunan variabel kebebasan sipil tersebut. Kebebasan menyuarakan sikap dan keinginan dari publik cenderung dipandang sebagai bentuk perlawanan, sehingga iklim demokrasi yang menyangkut ruang publik yang bebas cenderung menjadi lebih terkungkung dengan suara dan sikap elite…