Dinasti Politik Pada Tingkat Subnasional
Dinasti politik pada tingkat subnasional yang kita lihat hari ini adalah sebuah fenomena kontemporer dalam politik Indonesia. Benar bahwa pewarisan kekuasaan secara turun temurun dapat dijumpai dalam berbagai periode kesejarahan di Nusantara, baik sebelum maupun setelah terbentuknya Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa modern. Sebagai contoh, pewarisan kekuasaan oleh para aristokrat di Jawa, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Timur pada masa kolonialisme Belanda dan awal kemerdekaan telah dibahas secara panjang lebar oleh berbagai ahli, seperti Sutherland (1979) dan Reid (2014). Namun, fenomena politik dinasti yang muncul hari ini benar-benar berbeda dibandingkan periode sebelumnya.
Ada dua alasan yang menjadi dasar argumen mengapa fenomena politik dinasti yang ada hari ini berbeda dibandingkan periode sebelumnya. Pertama, pewarisan kekuasaan politik yang terjadi pada hari ini tidak berlangsung secara otomatis. Setiap kerabat politisi yang ingin menduduki jabatan politik publik harus berkompetisi dalam pemilu atau pilkada. Akibatnya, akan selalu ada peluang bagi kerabat politisi kalah dalam pemilu dan gagal melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan atau memperluas basis kekuasaan politik keluarga. Beberapa jabatan–seperti jabatan struktural dalam partai politik atau jabatan birokrasi negara– memang dapat diisi oleh anggota keluarga politisi yang sedang atau pernah berkuasa sebelumnya tanpa mereka perlu bersusah payah mendapatkan posisi tersebut. Namun, untuk posisi yang terbuka untuk publik–misalnya kepala atau wakil kepala daerah dan anggota DPR atau DPRD–kerabat politisi harus berjibaku merebut dukungan pemilih, meski mereka tentu diuntungkan dengan status mereka sebagai kerabat politisi. Kondisi ini jelas berbeda dengan pengisian jabatan publik pada masa kolonial Belanda. Pada masa tersebut, seorang bupati memiliki hak untuk mewarisi jabatannya secara langsung pada anggota keluarganya, meski terkadang hak tersebut dapat saja sewaktu-waktu dicabut oleh pemerintah kolonial yang berkuasa saat itu, tergantung kepentingan politik mereka…